"Kamera terbaik adalah kamera yang Anda miliki" - Arbain Rambey
Ada yang ingat, quote tersebut pernah dikatakan oleh siapa? Tidak diragukan lagi, yaitu; Om Arbain Rambey. Saya salah satu yang mengidolakannya. Fotografer yang handal dan tidak diragukan lagi keahliannya. Semua jajaran tukang foto, foto apapun itu pastinya sudah hafal dengan sosok tersebut. Termasuk saya. Saya dulu bercita-cita ingin punya kamera yang besar, nenteng ransel yang besar berisikan berbagai macam kamera mahal, kemudian mengabadikan semua moment yang ada di dunia. Ya, boleh saja berandai-andai, kalau mimpinya seperti saya tersebut, namanya serakah. Mulai dengan memantau beberapa fotografer dan hasil jepretannya rata-rata menggunakan dengan kamera DSLR, dan kamera yang mahal-mahal lainnya. Ya, sepertinya saya belum sanggup. Duh, ngenes hati Adek, Bang. Nanti kalau kita nikah, kasih mahar kamera sajalah, Bang. (-_-). Moment yang kali pertama saya abadikan melalui handphone jadul adalah, adanya pelangi di sela-sela dua kereta api yang berhenti. Ketika itu saya pergi merantau ke Surabaya, ketika naik kereta gerimis di pagi hari pun datang. Tidak sengaja turun dari kereta api, hujan pun reda dan saya melihat ada pelangi. Saya pun secepat mungkin mengambil handphone tua saya untuk golden moment tersebut. Meskipun tidak tampak jelas sekali, setidaknya ada sedikit pelangi yang saya abadikan dalam handhpone saya. *Kemudian Cinderella pun bahagia*
Belajar fotografi jangan setengah-setengah, itu yang saya tanamkan di diri saya. Mulai dari kamera handphone jadul, handphone bagus, mahal, murah, sampai kamera DSLR minjam pun saya lakukan. (Niat banget ya, Neng). Ketika melihat kamera handphone, di era baru ini, mulailah saya mengenal foto selfiebagus. Saya belajar menggunakan kamera handphone, ternyata semua hal itu sulit jika kita belajar teori tanpa praktek. Motret makanan saja susahnya minta nikah. *Abaikan kata terkahir*. Sering saya memotret makanan saya setelah berdoa, (cieh), dan meng-uploadnya ke berbagai media sosial. Tujuan saya banyak, salah satunya adalah, makanan yang saya makan agar ter-eksplor. Bukan hanya riya semata.Setelah memotret menggunakan kamera handphone, saya pun belum puas. Saya mulai pinjam ke sana ke mari yang namanya kamera DSLR. Mulailah kepala Marsha ini pusing, mengenal ISO, shutter speed, diafragma, auto, potret, landscape, dan teman-temannya.
[ FOTO MENGGUNAKAN KAMERA DSLR }
[ FOTO MENGGUNAKAN KAMERA DSLR }
Berawal dengan komunitas pecinta fotografi, saya mulai bersemangat mendalami belajar tentang foto apapun. Mengabadikan moment bagi saya merupakan hal yang sangat penting, apalagi golden moment. Rasanya kalau tidak mendapat moment, bak baru saja jatuh cinta kemudian ditinggal pergi begitu saja. Pedih. Kembali lagi dengan golden moment, biasanya adanya golden moment bikin kita kebingungan, bagaimana cara mengabadikannya? Kalau tidak bawa kamera canggih, apakah kita harus mencari kamera yang canggih dulu kemudian memotret. Wassalam saja, moment itu akan hilang kandas dengan seketika. Belum lagi kalau kita bingung, memotretnya dari angle manakah? Sebaiknya, jika menurut hati nurani Anda bagus, bidik saja dan potret! Bukankah foto yang bagus itu jika didasari dengan hati.
[ FOTO MENGGUNAKAN KAMERA HANDPHONE }[ FOTO MENGGUNAKAN KAMERA DSLR }
[ FOTO MENGGUNAKAN KAMERA DSLR }
[ FOTO MENGGUNAKAN KAMERA DSLR }
Sumber foto : beberapa adalah hasil dari moment yang saya ambil :)
Sumber :http://www.cewealpukat.com/2015/06/mengabadikan-moment-dengan-kamera-apapun.html
Bets from casino giants at bersama casino: Why can't you win?
BalasHapusHow does Bets work? Bets can 군포 출장마사지 be 이천 출장안마 made with a deposit 충청남도 출장안마 or a free bet, and it's free! Bets can be placed on a 나주 출장샵 variety 세종특별자치 출장안마 of different sports in